Pada 1968, di
pusat R&D perusahaan 3M, Spencer Silver sedang melakukan percobaan untuk
menemukan lem yang lebih kuat dari produk 3M saat itu. Alih-alih menemukan lem yang
lebih kuat, spencer malah menciptakan lem yang daya rekatnya jauh lebih lemah
dibanding produk yang sudah ada.
Namun
demikian, spencer malah tetap melakukan presentasi dan mencoba ide memasarkan
lem baru ini sebagai lem biasa. Untuk mencontohkan, spencer menempelkan lem itu
pada sebuah kertas (berwarna kuning yang kebetulan ada d
i dekatnya), lalu
menempelkannya pada kertas lain. Hal itu ternyata tidak berhasil menarik
perhatian para petinggi 3M.
Suatu ketika,
Art Fry (rekan kerjanya di 3M) sedang berlatih rutin paduan suara di gereja. Ia
kesulitan ketika harus menandai halaman yang harus dinyanyikannya. Fry teringat
pada hasil penemuan spencer dan kebetulan ia membawa satu contoh yang diberikan
oleh spencer saat presentasi. Kertas yang sudah ada lemnya itu ia tempelkan
pada halaman yang ia inginkan.
Setelah
selesai latihan, Fry melepaskan kertas yang menempel itu dan ternyata tidak merusak
kertas bukunya sama sekali. Melihat itu Fry akhirnya mengerti apa kegunaan
kertas yang sudah dipadukan dengan dengan lem itu.
Tahun 1977, 3M
mulai menjual produk ini dengan nama “Post-it”. Tapi, hasilnya tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Para calon konsumen tidak tahu apa manfaat kertas itu.
Untuk mengatasinya, 3M melakukan pemberian sampel gratis kepada calon pembeli
di Idaho, Amerika Serikat. Sebanyak 80% dari mereka yang mencobanya ingin
membeli produk itu, Akhirnya, tahun 1980 kertas kuning dengan lem yang sudah
melekat itu dipasarkan ke seluruh dunia.
Barang yang
awalnya dianggap produk gagal itu ternyata salah satu alat kantor terlaris di
dunia saat ini.
“Jika pada awalnya
kau tidak berhasil, coba, coba lagi. Lalu, baru berhenti.
Tidak ada yang bodoh karenanya”
Tidak ada yang bodoh karenanya”
–W.C. Fields,
(Aktor Komedi Hollywood)
(Aktor Komedi Hollywood)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar